Meski saat ini renovasi Sirkuit terkendala masalah dana, pengelola Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto optimis bahwa MotoGP Indonesia 2017 bisa digelar di sirkuit yang terletak di daerah Bogor, Jawa Barat itu.. Saat berkunjung ke kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Tinton membeberkan arah pembangunan sirkuit.
Sirkuit yang diresmikan pada Agustus 1993 itu, saat ini belum memenuhi kriteria Federasi Balap Internasional (FIM). Mulai akhir tahun ini, Sirkuit tersebut akan direnovasi dengan target selesai pada Desember 2016.
Tinton mengatakan, master plan Sirkuit Sentul telah rampung dan sudah disetorkan ke negara. Rencananya, Sentul akan mempunyai daya jelajah lebih luas dari panjang lintasan saat ini salah satunya dengan menambah jumlah tikungan pada sirkuit. Yang semula hanya 11 tikungan kini Sentul akan menjadi 14 tikungan.
"Saat ini panjang lintasan adalah 3,9 km. Dalam master plan, Sentul akan diubah menjadi 4,4 km dengan lebar 15 meter dan jumlah tikungan 14," Jelas Tinton.
Selain itu, Tinton juga menargetkan untuk membangun fasilitas hotel di sekitar Sirkuit. Tujuannya, agar penggemar dari dalam dan luar negeri yang tidak berkesempatan menonton di tribun bisa menyaksikan balapan langsung melalui jendela kamar hotel mereka.
"Jadi seperti di Monaco, para turis tinggal buka jendela kamar hotel mereka dan bisa nonton langsung balapan. Kalau di dalam arena sirkuit, ditargetkan memuat 120.000-150.000 tempat duduk di tribun," tegasnya.
Tinton mengungkapkan rencananya tersebut usai rapat dengan Anggota Watimpres, Suharso Manuarta dan Ketua Umum Badan Olah raga Profesional Indonesia (BOPI) Muhammad Noor Aman di Kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Dalam rapat itu, Watimpres akan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menerbitkan payung hukum. Pasalnya, payung hukum penyelenggaraan balapan bisa menarik kerja sama swasta di tengah permasalahan dana renovasi sirkuit.
0 komentar:
Post a Comment