
Tribun MotoGP - Juara Dunia Moto2 musim 2015, Johann Zarco mewanti-wanti seniornya Valentino Rossi dan Marc Marquez untuk segera berdamai dan melupakan peristiwa pahit yang terjadi di dua seri terakhir musim ini yakni Sepang dan Valencia. Ia mengungkapkan, bahwa meskipun sulit namun mereka bisa mengubah pola pikirnya dan fokus pada balapan musim depan.
Zarco mulai terpancing untuk berkomentar soal perseteruan yang terjadi antara Rossi dan Marquez. Menurutnya, kejadian di dua balapan terakhir tersebut memang sesuatu yang sulit untuk membuat keputusan. Apalagi salah satu dari mereka merupakan kandidat peraih gelar juara dunia di kelas utama.
Pada gelaran MotoGP Sepang, Zarco kala itu batal untuk balapan akibat mengalami cedera bahu, sehingga ia meluangkan waktunya untuk menyaksikan balapan di kelas utama. Sayangnya, balapan yang berlangsung sengit harus berakhir dengan suasana yang aneh. Bagaimana tidak, saat itu Rossi terkena sanksi Race Direction akibat terbukti menendang Marquez. Dan membuat The Doctor terpaksa menjalani balapan seri terakhir dari posisi paling belakang.
Zarco menolak untuk memihak salah satu dari kedua pembalap tersebut. Namun, jika melihat dari insiden yang terjadi, memang ia sangat memahami bahwa mentalitas Rossi dan Marquez sudah tak diragukan lagi, sebab keduanya bersikeras mengamankan kemenangan pada seri ke-17 tersebut.
"Semua orang berbicara tentang hal ini dan setelah balapan di Valencia dan ketika Lorenzo melewati garis dan menang, semua orang di sirkuit merasa itu bukan perayaan yang mereka tunggu selama satu pekan. Itu adalah sesuatu yang aneh. Saya ingin bahwa untuk naik dengan kecepatan tinggi ini kita harus begitu terfokus. Sehingga jika mereka berada di atas kelas ini adalah karena mereka adalah pejuang. Seorang prajurit membuat jenis-jenis keputusan dan terkadang itu adalah buruk," ucap Zarco.
"Sebagai seorang pengendara Anda harus membuat keputusan dan itu tidak mudah untuk mengambil dengan benar. Karena kita semua berbicara tentang hal itu, sekarang saya berharap bahwa kita akan melupakan masalah ini dan mulai dengan lembaran baru pada 2016," imbuhnya.
0 komentar:
Post a Comment