Direktur balap Yamaha Massimo Meregalli mengungkapkan bahwa ia tidak bisa membayangkan dinding pemisah kembali terlihat di paddock tim Garpu Tala menyusul konflik yang terjadi antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Iaberharap agar peristiwa di musim 2008-2010 tak terulang kembali di musim depan, sebab ini sangat memengaruhi performa mereka.
Ketegangan di paddock Yamaha lantaran insiden yang terjadi di GP Malaysia. Saat itu Rossi melontarkan tuduhan kepada Marc Marquez bahwa kompatriotnya itu bersekongkol dengan rekan setimnya, Lorenzo untuk melanggengkan langkah X-Fuera merenggut gelar juara dunia MotoGP 2015.
Ada banyak pihak yang menyebutkan duo Garpu Tala memilih dinding pemisah pada musim depan, namun Meregalli seperti mematahkan rumor yang tengah berkembang tersebut.
"Saya sudah mengatakan dalam beberapa pekan terakhir. Valentino dan Jorge saling menghormati, jadi saya tidak berpikir bahwa salah satu dari mereka bisa meminta pemisahan data, karena berbagi adalah salah satu hal yang membuat Yamaha menjadi tim pemenang," ungkap Meregalli.
"Jorge tidak pernah menyerah, terutama di awal tahun ketika ia memiliki beberapa masalah, jadi dia pantas merebut gelar juara. Dia tiba di Valencia dengan motivasi yang besar dan ia mampu tampil konsisten sepanjang sesi latihan, kualifikasi hingga balapan. Sebaliknya, Valentino tidak bisa melakukan lebih dari posisi empat saat ia memulai dari belakang: ketika Anda dalam posisi memimpin klasemen sejak pertama Grand Prix dan Anda kehilangan gelar di balapan terakhir, itu normal bahwa ada kekecewaan. Situasi tegang ini bisa menimbulkan kerusakan, karena kami memenangkan segalanya dan kita harus senang. Tentu saja kami puas, karena kita tidak bisa berbuat lebih banyak, tetapi masih terasa agak aneh," imbuh Meregalli.
0 komentar:
Post a Comment