
Insiden yang menimbulkan kontroversi antara pembalap asal Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Marc Marquez dari Repsol Honda pada gelaran MotoGP Malaysia memang menyita banyak perhatian dari berbagai kalangan. Meskipun insiden tersebut seminggu berlalu, tapi berbagai dukungan maupun kritikan masih terus berdatangan kepada dua rider papan atas tersebut.
Race Direction menyatakan bahwa Valentino Rossi terbukti bersalah setelah dianggap dengan sengaja menendang Marquez hingga jatuh. The Doctor pun terpaksa harus start dari barisan terakhir pada seri MotoGP terakhir di Valencia sekaligus menjadi penentu penyandang gelar juara MotoGP musim 2015 ini.
Kondisi ini membuat Rossi sangat sulit untuk merebut gelar juara dunia MotoGP musim ini yang sudah didepan mata. Dengan saat ini ia masih memuncaki klasemen sementara MotoGP dengan selisih tujuh poin dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo yang ada di posisi dua.
Dalam hal ini mengundang banyak kritikan dari berbagai kalangan, dimana Race Direction dianggap telah bertindak tak adil yang tidak menjatuhkan sanksi kepada Marquez yang juga diyakini telah melakukan provokasi kepada Rossi.
Namun, rider Monster Yamaha Tech 3, Bradley Smith, justru membela aksi Marquez. Memang terdengar aneh, mengingat Smith dan Rossi sama-sama berada di bawah naungan Tim Garputala. Menurutnya, apa yang dilakukan Marquez sama sekali tidak bisa disalahkan.
“Saya pikir Marc (Marquez) hanya terlalu bersemangat dan ingin menampilkan performanya yang terbaik. Justru seorang rider menjatuhkan rider lain, itu lah yang seharusnya tidak diperbolehkan di MotoGP,” ujarnya.
“Total ada 24 pembalap di satu jalur balap, dan kami diizinkan melakukan apapun yang kami mau. Saya pikir tak ada yang salah dengan apa yang Marc lakukan kepada Valentino (Rossi). Kami semua disini untuk membalap dan meraih hasil yang terbaik. Untuk itu, semua berhak untuk menghalalkan segala cara asalkan tidak curang!” tegas Smith.
0 komentar:
Post a Comment